Wendy, tukang ojek yang terbunuh oleh praja IPDN KAMPRET

Pengennya seneng2 bentar di Jatinangor Town Square..
eh…tau2 dikeroyok sampe mati
HANYA karena ga matiin rokok di lift.

Pelakunya?
Oh  siapa lagi kalo bukan para calon pemimpin bangsa yang sangat dimanjakan negara itu.
Kuliah gratis, dikasih duit malah.
Kos gratis, cucian dicuciin, baju disetrikain, sepatu disediain, buku tinggal nyari ke perpus.
Lulus kuliah ga usah ngelamar, udah pasti diterima, dapet gaji dan pensiun.
Bandingkan saja dengan kami2 ini yang bayar kuliah tiap semester
Yang harus bayar fotokopian materi kuliah tiap saat
Yang begitu lulus masih harus ngirim berjuta2 lamaran dan belum tentu diterima.

Mm..ada satu pembelaan dari salah satu purna praja di blog lama saya yang ga pengen kampusnya dinilai penuh dengan kekerasan, bisa dilihat di sini.

Oh well, sekarang pembelaan apalagi yang akan kalian kemukakan wahai para pembunuh?

Turut berduka untuk keluarga almarhum Wendy…
Untuk para warga Jatinangor:
saya gak keberatan kok kalo kalian bakar aja tuh kampus, biar bubar sekalian, ga harus nunggu keputusan SBY yang amat sangat lambat dan suka aneh itu.  
btw, untuk kasus sekarang ini ga ada acara kumpul2 lagi di bawah pohon rindang pak SBY yang terhormat tapi lelet?

update: dari berita tadi sore, ada versi laen. Katanya wendy dkk yang duluan melecehkan praja wanita. Well, apa itu bisa jadi alesan untuk ngeroyok smpe mati?

38 thoughts on “Wendy, tukang ojek yang terbunuh oleh praja IPDN KAMPRET

  1. salam,
    kebetulan saya praja IPDN. mohon jangan terlalu hanya menghujat. atas nama apapun itu kurang etis. kalau saja saudara disisi kami anda tak kan bilang seperti itu. saya kebetulan juga pers kampus di IPDN. dan perbuatan seperti itu tidak semua melakukannya. anggap saja ini adalah kisah sparta dan athena ratusan tahun lalu. ketika militeristik harus tumbang oleh kekuatan akademisi (political theory, john losco). terlalu banyak yang salah dengan lembaga ini. kami sedang berubah..sekali lagi sedang berubah. kalaupun ada yang tidak mau berubah, maka mereka saja lah yang akan dikeluarkan. sungguh kejam kata kata anda. sebagaimana dibawah ini…………

    ((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
    Pelakunya?
    Oh siapa lagi kalo bukan para calon pemimpin bangsa yang sangat dimanjakan negara itu.
    Kuliah gratis, dikasih duit malah.
    Kos gratis, cucian dicuciin, baju disetrikain, sepatu disediain, buku tinggal nyari ke perpus.
    Lulus kuliah ga usah ngelamar, udah pasti diterima, dapet gaji dan pensiun.
    Bandingkan saja dengan kami2 ini yang bayar kuliah tiap semester
    Yang harus bayar fotokopian materi kuliah tiap saat
    Yang begitu lulus masih harus ngirim berjuta2 lamaran dan belum tentu diterima.

    Mm..ada satu pembelaan dari salah satu purna praja di blog lama saya yang ga pengen kampusnya dinilai penuh dengan kekerasan, bisa dilihat di sini.

    Oh well, sekarang pembelaan apalagi yang akan kalian kemukakan wahai para pembunuh?

    Turut berduka untuk keluarga almarhum Wendy…
    Untuk para warga Jatinangor:
    saya gak keberatan kok kalo kalian bakar aja tuh kampus, biar bubar sekalian, ga harus nunggu keputusan SBY yang amat sangat lambat dan suka aneh itu.
    btw, untuk kasus sekarang ini ga ada acara kumpul2 lagi di bawah pohon rindang pak SBY yang terhormat tapi lelet?

    update: dari berita tadi sore, ada versi laen. Katanya wendy dkk yang duluan melecehkan praja wanita. Well, apa itu bisa jadi alesan untuk ngeroyok smpe mati?

    ))))))))))))))))))))))))))))))))))))

    kalau boleh saya kasar..anda tau apa???siapa bilang kuliah gratis?siapa bilang cucian gratis?siapa bilang kos gratis?siapa bilang baju dicuci dan setrika?siapa bilang buku ga beli?siapa bilang semua fasilitas lengkap? KALAU KATA KATA ANDA BENAR…ANDA TAK AKAN NULIS BEGITU..ANDA TIDAK TAHU PRAKTEKNYA GIMANA…SEKOLAH DISANA BAGAIMANA….
    saya hanya anak petani…yang sulit mencari uang…sama susahnya, bahkan tidak seperti mahasiswa umumnya. anda boleh mengatakan itu. its ok. but tidak semua. kalau anda menggeneralisirkan semuanya begitu..sungguh anda akan dilaknat oleh allah swt. ingat doa orang yang terdzalimi…..
    saya pikir anda seorang muslim begitu juga saya, mohon kalau data yang anda peroleh kurang lengkap dan tidak bisa dipertanggungjawabkan ga usah pake kata2 keterlaluan deh…
    terimakasih, saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas masukannya.

  2. catatan: sedikit kronologis
    si tukang ojek mabuk sambil merokok, sempoyongan dan menancapkan rokoknya dileher purna praja di dalam lift.
    cerita selanjutnya saya tidak tahu karena sudah banyak di manipulasi pers dan kepentingan2 lain yang saya juga tidak tahu.

  3. makasih sudah berkomentar disini 🙂

    yang pertama, blog saya ini memang sangat subjektif. Saya hanya melihat peristiwa2 yang terjadi di IPDN dengan pemberitaan media. Saya memang ga tau apa yang sebenernya terjadi, tapi dengan semua peristiwa yang menyebabkan sejumlah orang kehilangan nyawa, salahkah saya dan orang2 lain yang kemudian serta merta menggeneralisasi?
    Saya cerita dikit deh ya. Saat UMI semena2 berdemonstrasi anarkis dan menyusahkan orang banyak, seluruh mahasiswa Makassar kena imbas nama jelek. Saat segelintir mahasiswa Fak. Teknik UNHAS berkelahi dengan segelintir mahasiswa FISIP UNHAS, seluruh mahasiswa UNHAS dapet cap buruk. Salahkah masyarakat?
    Tidak.

    Begitu juga kami yang menggeneralisir IPDN sekarang ini mas. Saya masih inget banget waktu kalian para praja menandatangani spanduk tidak akan melakukan tindak kekerasan, bahkan spanduk itu dapet penghargaan dari MURI kan. Tapi apa yang terjadi beberapa bulan kemudian?
    Apapun latar belakangnya, pengeroyokan itu tetap salah. Kalo boleh beranalogi, kita liat peristiwa Materazzi dengan Zidane saat World Cup. Zidane tau2 nanduk Materazzi, setelah diselidiki ternyata Materazzi menghina Zidane. Tapi tetep aja kan, Zidane dihukum kartu merah.

    Oke, saya sudah terlalu melenceng.
    Oh, satu lagi. Jangan bawa2 agama disini. yang berhak melaknat saya ya Allah, bukan anda.
    Untuk sementara cukup begini dulu mas. Selamat ya sudah lulus, apapun yang terjadi pada IPDN nanti, kita semua berharap moga2 itu yang terbaik untuk semua pihak. Dan semoga tidak ada korban lagi, amin.

  4. ((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((Begitu juga kami yang menggeneralisir IPDN sekarang ini mas. Saya masih inget banget waktu kalian para praja menandatangani spanduk tidak akan melakukan tindak kekerasan, bahkan spanduk itu dapet penghargaan dari MURI kan. Tapi apa yang terjadi beberapa bulan kemudian?
    Apapun latar belakangnya, pengeroyokan itu tetap salah. Kalo boleh beranalogi, kita liat peristiwa Materazzi dengan Zidane saat World Cup. Zidane tau2 nanduk Materazzi, setelah diselidiki ternyata Materazzi menghina Zidane. Tapi tetep aja kan, Zidane dihukum kartu merah.)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

    KAMI TIDAK PERNAH MENANDATANGANI SPANDUK TIDAK AKAN MELAKUKAN TINDAK KEKERASAN (KARENA TIDAK PERNAH ADA SPANDUK SEPERTI ITU). PERLU SAYA JELASKAN SPANDUK (KERTAS MORI PUTIH KOSONG TANPA TULISAN SEPANJANG + 5KM) ITU SENGAJA DI BUAT UNTUK MENGUNGKAPKAN KEKECEWAAN, MENGELUARKAN UNEG2, PIKIRAN, HARAPAN, KEINGINAN, DAN AGENDA PERUBAHAN KEDEPAN BAGI IPDN; ISINYA TERSERAH PRAJA, BISA KEKECEWAAN TERHADAP IPDN DLL (JADI ISINYA TULISAN PRAJA BUKAN TANDA TANGAN). TERSERAH PRAJA TANPA MANIPULASI; BUKAN TANDA TANGAN SEPERTI SURAT PERNYATAAN YANG ANDA MAKSUDKAN.(KARENA KALAU BEGITU BERARTI ADA MAKSUD LAIN KAN?).
    MENGENAI PENGEROYOKAN :
    SIAPA YANG MENGEROYOK???6 ORANG LAKI2 VS 2 WANITA 1COWOK?
    SAYA SELALU BERHARAP MASIH ADA ORANG YANG PERDULI..
    SAYA TAHU PERS KALAU MENGHUJAT IPDN TIDAK AKAN BERKATA BENAR..KARENA TIAP KEBAIKAN YANG KAMI LAKUKAN TIDAK PERNAH DIMUNCULKAN, TAPI KESALAHAN SEDIKIT SAJA LANGSUNG…TRIMS.
    AGAMA?BAGI SAYA PERLU; SAYA NONSEKULAR.

  5. waw, capslock kepencet ni mas?
    seperti jawaban mas arief dalam blog anda, mungkin memang perlu mass communication biar kami warga yang ga tau apa2 ini, yang hanya mengandalkan berita dari media massa jadi tau apa yang sebenernya terjadi. Kemarin setau saya memang ada klarifikasi dari pihak purna praja (ini bkan dari media lho mas, mereka sendiri yang ngomong langsung), setelah keluar lift salah satu dari mereka lari ke arah tempat bilyar dan memanggil teman2nya yang sedang ada disitu, kemudian teman2nya itu yang melakukan pengeroyokan terhadap almarhum.
    dan soal agama, sekali lagi, kita TIDAK sedang membicarakan agama dan sekularisme.

  6. boss riyan calmdown……just try to think out of box….sekedar saran boss….indonesia masih banyak yang harus dibenahi…IPDN..bagi saya hanya artikel kecil untuk permasalahan yang masih banyak bagi indonesia…….tanpa mengurangi rasa hormat untuk korban…korban…kalo boleh komentar..korban udah kebanyakan di indonesia…..sejarah indonesia banyak dihiasi dengan darah (pendapat saya)….tapi harus dihentikan segera!
    bagi saya kemarahan orang akan IPDN adalah sangat wajar…..dan saya tidak perlu menjawab kewajaran itu…

    boss tyas…, akar permasalahan mungkin ada di sejarah….dan harus segera diperbaiki…, coba browse mengenai budaya amuk, amok.etc….mungkin ada pembelajaran berharga…mungkin enaknya baca pidato kebudayaan boss pramoedya ananta toer…ada dijurnal saya..sekedar referensi…..

    kalo mengenai agama…santai aja…agama mengajarkan kita untuk santai dan berpikir jernih…dan bagi saya hal tersebut sangatlah pribadi….jadi tidak perlu ada pembuktian….karena tafsir tiap orang akan agama berbeda2 walau dalam 1 agama manapun……ok….

    merdeka!! jika merasa merdeka…….

  7. anda berkepribadian ganda ya, kasarnya “sakit”? sedikit bagian berkata santun, sisanya kayak gak sekolah. gimana kami mau simpati sama kalian kalau kayak gitu?

  8. dan waktu awal hebohnya terungkap kematian para praja, bukannya di dalam self made video di acara pembunuhan praja (ya iyalah, ditendang, diinjek, digampar, itu kan termasuk percobaan pembunuhan) yang mereka bilang sendiri, si cameramen (praja) bilang, “Wah kalo ketauan orang ada acara kayak gini, mampus kita.”

  9. bo… pusing yaahhh…STPDN… IPDN… diganti nama kelakuannya ga berubaaahh… hahahaa… gw di jatinangor dari tahun 2002.. pertamanya gw gak tau tuh ada sekolah kayak gitu, pas gw tanya ke alm.bapak.. katanya “STPDN itu sekolah buat jadi pegawai negeri, ki… tau kan pegawai negeri kerjaannya ngapain?? hehhee” begitu kata Bapak… trus trus beberapa tahun kemudian muncul tuh kasus sebelum cliff muntu (gw lupa siapa)… dan pas SCTV ngasih tayangan khusus soal 'pendidikan ala militer' di IPDN, gw langsung… BUSET ini APAAN SIIIHHH??? keluarga gw tentara semua, ga ada tuh yg digini giniin… coba dong bung Riyan..kasih penjelasan..jangan soal Wendy aja yaa… siapa tau alm.Wendy tuh salah satu tukan ojeg yg pernah berjasa nganter gw ke kampus biar ga terlambat..=( tyas.. maaf ya panjang =]

Leave a reply to Nita Sellya Cancel reply